"gundul-pacul"
gundul-gundul pacul cul gelelengan
nyunggi-nyunggi wakul kul gembelengan
wakul ngglimpang segone dadi sak latar
wakul ngglimpang segone dadi sak latar.
tentulah kita sudah mengenal tembang di atas.sebuah tembang karya sunan kali jaga yg konon penuh filosofi.di sini saya mencoba mengfilosofikan tembang ini dan juga nama sunan kali jaga itu sendiri dengan pengetahuan saya.
1.gundul-gundul pacul cul gelelengan .
gundul gundul cangkul kok buat mainan........,dia memanggil kita dengan nama gundul.yang gundul itu hati kita,belum tumbuh apa-apa atau belum mengerti apa apa.untuk itu kita di beri pacul atau cangkul untuk menggali hati kita agar bisa di tumbuhi iman dan akhlak.
2.nyunggi-nyunggi wakul kul gembelengan .
bakul kok di taruh di atas kepala .........wakul itu wadah atau tempat nasi,bagaimana dengan wadah kita?,apa wadah kita?.hati adalah wadah kita.maka hati jangan di taruh di atas kepala
atau akal kita.maksudnya hati jangan sampai di kuasai oleh akal, tapi akal lah yg harus kita kuasai dengan hati kita yg berlandaskan iman dan akhlak.
3.wakul ngglimpang segone dadi sak latar.
bakul mu jatuh nasi mu berantakan jadi kotor tidak bisa kamu makan. jika bakul adalah hatimu dan nasi adalah isi dari hatimu maka isi hatimu telah kotor ,kotor karena ulahmu sendiri
nama kali jaga sendir atau kali jogo mengandung maksud njogo kali ne manungso. njogo kaline dewe lan kaline wong liyo. menjaga sungai nya manusia yaitu menjaga sungai kita sendiri dan sungai orang lain. apa yg di maksud sungai? yaitu sungai dalam diri kita yg memiliki muara atau laut yg luas .mata kita ,mulut kita, telinga kita dan semua indra indra yg ada pada tubuh kita adalah sungai yg mengalir menuju pikiran yg memiliki muara atau lautan yg luas yaitu hati.
No comments:
Post a Comment