1 + ....? = 3 dan bagaimana jika 1 + 2 = 9
jika. 1 = keinginan
2 = usaha
3 = hasil
dan 9 = keajaiban .... ? /keserakahan .... ?
dan 9 = keajaiban .... ? /keserakahan .... ?
"pola pikir"
banyak yg mangatakan bahwa pola pikir kita dapat menentukan seberapa besar kualitas kita sebagai manusia dalam menjalani kehidupan. kita mungkin tidak pernah menyadari bahwa pola pikir kita sudah ter rumuskan. seperti terdapat pada angka angka tersebut di atas
* ( 1 + 2 = ....? ) satu ditambah dua sama dengan berapa..?
sebuah pola pikir yang menggambarkan bahwa manusia tidak pernah mengetahui apa yg akan terjadi .atau tidak pernah terpikir sama sekali dalam benak,apa dan bagaimana hasil yg akan di capai,karena tertanam nya sebuah keyakinan yg telah mendarah daging bahwa segala sesuatu yg terjadi atas kehendak -NYA,kehendak sang pencipta. hanya keinginan dan usaha yg bisa di lakukan. pola pikir ini terdapat pada manusia pada jaman dulu di mana jaman sebelum islam masuk di tanah jawa ini melalui para wali. maka tidak heran di jaman dulu banyak di temukan banyak sekali manusia yg di berikan beberapa kelebihan seperti yg di miliki oleh para wali.
tidak ada rasa ragu ,takut ,atau pun bimbang dalam menjalani kehidupan. karena tertanam nya satu rasa yaitu pasrah atau nerimo kata orang jawa atau yg biasa di sebut ikhlas dalam islam.
* ( 1 + 2 = 3 ) satu di tambah dua sama dengan tiga
pada pola pikir yg pertama ( 1 + 2 = ....? ) timbul pertanyaan akan sebuah hasil. bagaimana jika hasil itu tidak lah baik ? seperti pada orang yg gagal mewujudkan apa yg di inginkan nya, dari sinilah banyak yg menyimpulkan bahwa tuhan lah yg di persalah kan karena tidak satu pun akan terjadi tanpa kehendak NYA,kehendak sang pencipta.
di sinilah islam mengajarkan akan kebaikan dan kagungan tuhan seperti pada nama nama atau sebutan nya. dan islam mengajarkan bahwasanya yg baik itu dari tuhan dan yg buruk itu datang dari diri kita sendiri, dari kesalahan kesalahan yg telah kita lakukan,baik yg sadar maupun yg tanpa kita sadari. di sinilah terumuskan pola pikir bahwasanya tuhan seperti apa yg kita pikirkan seperti pada rumus ( 1 + 2 = 3 ).jika kita berpikir baik atau positif maka dia akan berikan kita yg baik pula.
lalu bagaimana jika yg terjadi itu tidak lah baik menurut kita ?
oleh karena kita di harapkan berpikir yg baik seperti pada rumus ( 1 + 2 = 3 ) maka islam mengajarkan sesuai apa yg ada di dalam al qur'an yg terdapat dalam ayat "boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu,padahal ia amat buruk bagimu, alloh mengetahui sedang kamu tidak mengetahui" (Qs.Al-Baqarah:216).di sinilah manusia di harapkan untuk sabar dalam menghadapi setiap ujian yg di berikan dalam hidup. dan terus belajar hingga menemukan sumber kesabaran yaitu ikhlas.
* ( 1 + ....? = 3 ) satu di tambah berapa sama dengan tiga ?
ini lah pola pikir manusia saat ini,dan bukan hanya beberapa melainkan hampir keseluruhan mulai berpikir dengan pola ini. dimana yang di tanyakan adalah usaha untuk mencapai hasil yg pasti. ( usaha apa saja yang harus dilakukan? ) berubah nya pola pikir manusia dari yang pertama, kedua hingga yang ketiga ini hadir pula berbagai pengembangan pengembangan dari akal pikir dalam mencapai suatu keberhasilan,yaitu merencanakan sesuatu dengan sematang matang nya hingga mengatasi segala berbagai kemungkinan kemungkinan yang akan terjadi yang dapat mengakibatkan suatu kegagalan.
seperti pada rumus ( 1 + ....? = 3 ) karena di dalam rumus ini tidak mungkin hanya satu angka bila harus di masuk kan di tengah tengah, karena bisa jadi 2, 3 atau 5 angka atau lebih.
misal kita masuk kan angka 1 di tengah ( 1 + 1 +....? = 3 ) nah masih ada kemungkina angka lagi yg harus dimasukan.
misal kita masuk kan angka 2 lagi di tengah ( 1 + 1 +2 + ....? =3 ) nah masih ada kemungkinan angka lagi yg bisa di masukan begitu seterusnya....
sama halnya pada pemikiran manusia saat ini yg merencanakan sesuatu dengan sematang matang nya dan mencari berbagai kemungkinan yg dapat mengakibatkan suatu kegagalan hingga mencari solusi atau jalan keluar untuk mengatasi kegagalan tersebut.
( "bagaimana jika setelah angka 2 ada angka 3 maka harus ada angka -4 agar hasil nya 3, bagaimana jika bukan -4 tapi -5 maka kita harus menambahkan lagi angka 1 begitu seterusnya" )
sama hal nya dengan kita merencanakan sesuatu hal untuk mencapai sebuah keinginan
( "bagaimana jika ada kendala apa yang harus kita lakukan?, dan bagaimana jika yg terjadi di luar perencanaan kita? misal terjadi sesuatu yg tidak kita inginkan? begitu seterusnya" )
pada pola pikir ini manusia condong pada rasa takut, ragu, bimbang, dan bingung. di sini islam mengajarkan untuk memohon atau meminta pada alloh sang pencipta . namun banyak yang tidak mengetahui bagaimana kita memohon atau meminta pada alloh sang pencipta ?
dan pada akhirnya yang banyak kita temui bukan lah meminta pada alloh tapi mengeluh. ketidak tahuan antara meminta dan mengeluh membuat manusia saat ini berpikir seadanya asal hati tenang. sehingga tidak sadar sifat mengeluh telah menjadi sebuah kebiasaan atau hal yang sudah biasa, padahal alloh tidak menyukainya.
* ( 1 + 2 = 9 ) satu di tambah dua sama dengan sembilan apa bisa ? ,keajaiban ?
dalam pola pikir ini angka 9 bisa di umpamakan sebuah keajaiban. namun apa cuman bisa diumpakan sebagai keajaiban saja ? lalu bagaimana jika di umpamakan sebagai keserakahan ?
jika keajaiban maka pola di atas akan tetap sama ( 1 + 2 = 9 ) dan manusia yg percaya akan keajaiban dan sudah mendapatkan nya akan mengatakan tidak ada yang tidak mungkin bagi NYA,dia lah alloh tuhan semesta alam
lalu bagaimana dengan yg percaya tapi belum mendapatkanya ?
1. yg beriman akan tetap beriman dan tetap percaya bahwa keajaiban itu ada dengan bersabar
2. yg kurang beriman akan mengeluh karena kurang nya kesabaran
3. yg mengeluh pada akhir nya resah dan putus asa hingga mengambil jalan pintas menurut akal pikirnya yg runyam
di sinilah pola pikir ( 1 + 2 = 9 ) akan menjadi sebuah gambaran keserakahan. manusia dengan pola pikirnya akan menggunakan segala cara agar dapat memperoleh hasil angka 9. yaitu dengan menambahkan pangkat 3 di angka 2 . sebuah angka yg samar dan terabaikan namun dapat di temukan jika kita mau mencermatinya. sama hal nya dengan prilaku manusia manusia yg korupsi, dan prilaku prilaku lainya yang menggunakan segala cara ,cara yang samar demi mendapatkan sesuatu yg besar
No comments:
Post a Comment