" SANDAL "
pernahkah kita berpikir bahwa apa saja yg ada di sekitar kita adalah sesuatu yg bisa kita pelajari, bisa kita baca. seperti apa yg tertulis dalam kitab suci al qur'an, bacalah.
"apa yg harus di baca ? .... ayat ?
bagaimana jika kita tidak bisa membaca atau buta huruf ?
apa yg harus di baca ?"
pada saat kita membaca ayat atau tulisan di situ mata kita melihat, dan akal kita dengan pengetahuan yg di milikinya mampu mengadakan atau mewujudkan sebuah suara yg bisa di dengar oleh telinga kita.
"lalu bagaimana jika akal tak mampu ?"
selama kita dapat melihat, apa yg kita lihat kita diperintahkan untuk membacanya, karena apa yg kita lihat adalah sebuah ayat atau tulisan. seperti yg tertulis dalam kitab suci alquran bahwa "dunia dan alam semesta beserta isinya adalah ayat".
lalu apa yg bisa kita baca dari "sandal" atau alas kaki, apa filosofi dalam kehidupan kita ?.
seperti pada kegunaan nya sandal melindungi kaki kita dari kotoran, kerikil, atau benda tajam seperti paku, agar kaki kita tidak terluka. seperti "orang tua" yg selalu menjaga dan melindungi kita.
orang tua yg memelihara kita dan menanggung semua kebutuhan yg kita perlukan, seperti sandal yg rela menahan berat beban tubuh kita.
dimana saat kita mau masuk di dalam rumah, kita sering meletakkan sandal kita di depan / di luar rumah begitu saja. lalu sering kita mendengar orang tua kita mengingatkan kita " jangan lupa masukkan sandalmu ", bukan nya takut hilang tapi mengingatkan bahwa kadang kita sering lupa jika kita sudah sukses kita sering melupakan orang tua kita, kita sering menikmati sendiri kesejukan di dalam rumah kita.
"cuci lah sandalmu sudah lusuh, apa kamu tidak malu" bagaimana kita menilai penampilan seseorang apabila dia memakai sandal yg lusuh sekali,walaupun dia memakai pakaian yg bersih? apalagi tidak memakai sandal...!! pernahkah kita menyadari bahwa kita selalu menilai penampilan orang bertumpu pada alas kaki nya. sama seperti kita sebagai orang tua yg selalu menyalahkan mereka sebagai orang tua ketika anak anak mereka bandel, nakal, membuat resah ." anak siapa si itu? " ,kata kata itulah yg sering kita dengar
Sunday, September 22, 2013
Tuesday, September 17, 2013
" TELO / UBI "
" TELO "
begitulah masyarakat jawa menyebutnya. kita sering mengenal dengan nama ubi. konon sebutan telo berasal dari kata (timbang ati gelo) , dari pada kecewa/menyesal. (timbang ngersulo) , dari pada mengeluh. ada juga yg menyebut telo berasal dari kata tombo ati gelo, obat sakit hati.
ubi memiliki filosofi dalam kehidupan manusia yg di artikan sebagai masalah, manusia memang tak pernah lepas dari yg namanya masalah, namun jika sebuah masalah di masukkan atau di pendam saja di dalam hati, yg ada bukan malah selesai, akan tetapi bisa bisa masalah itu malah semakin membesar dan bertambah. sama seperti ubi yg tertanam di dalam tanah, bukan hancur namun makin lama makin tumbuh besar dan bertambah banyak.
itu karena ketika manusia di hadapkan pada sebuah masalah yg awal mulanya kecil, manusia sering mengkaitkan dengan masalah yg lain yg seharus nya tidak berhubungan dengan masalah itu sendiri, di situlah masalah bisa menjadi besar, sehingga banyak manusia yg kehilangan akal sehat nya. maka tak heran jika di sekitar kita banyak kita jumpai pertikaian yg berujung pertumpahan darah yg hanya di sebabkan oleh sebuah masalah yg sepeleh. sama hal nya seperti ubi semakin tumbuh, daun nya semakin menjalar kemana mana.
masyarakat jawa meyakini bahwa ubi dapat menjadi obat sakit perut, namun untuk bisa dimakan, ubi harus terlebih dahulu di rebus atau di bakar.
jika di rebus, di rebus dengan air dalam panci atau wadah wadah sejenisnya, dimana wadah adalah filosofi dari hati, dan air adalah sumber yg keluar dari tanah, sesuatu yg keluar dari hati yg seperti air yaitu iman, jadi filosofi dalam kehidupan, sebuah masalah akan menjadi obat atau sesuatu yg bermanfaat bagi manusia apabila masalah itu di lebur oleh iman yg ada dalam hati ,dalam diri manusia.
jika di bakar, di bakar dengan kayu, di mana kayu berasal dari pohon yg tumbuh dari tanah, di mana tanah yg dimaksud adalah bumi, dan bumi adalah wadah atau tempat dari makhluk makhluk alloh. dan bumi juga bisa difilosofikan sebagai hati. dan apa yang tumbuh dari dalam hati adalah iman. jadi sama halnya dengan di rebus, masalah akan menjadi manfaat yg baik bagi diri manusia jika di lebur atau di bakar dengan IMAN.
begitulah masyarakat jawa menyebutnya. kita sering mengenal dengan nama ubi. konon sebutan telo berasal dari kata (timbang ati gelo) , dari pada kecewa/menyesal. (timbang ngersulo) , dari pada mengeluh. ada juga yg menyebut telo berasal dari kata tombo ati gelo, obat sakit hati.
ubi memiliki filosofi dalam kehidupan manusia yg di artikan sebagai masalah, manusia memang tak pernah lepas dari yg namanya masalah, namun jika sebuah masalah di masukkan atau di pendam saja di dalam hati, yg ada bukan malah selesai, akan tetapi bisa bisa masalah itu malah semakin membesar dan bertambah. sama seperti ubi yg tertanam di dalam tanah, bukan hancur namun makin lama makin tumbuh besar dan bertambah banyak.
itu karena ketika manusia di hadapkan pada sebuah masalah yg awal mulanya kecil, manusia sering mengkaitkan dengan masalah yg lain yg seharus nya tidak berhubungan dengan masalah itu sendiri, di situlah masalah bisa menjadi besar, sehingga banyak manusia yg kehilangan akal sehat nya. maka tak heran jika di sekitar kita banyak kita jumpai pertikaian yg berujung pertumpahan darah yg hanya di sebabkan oleh sebuah masalah yg sepeleh. sama hal nya seperti ubi semakin tumbuh, daun nya semakin menjalar kemana mana.
masyarakat jawa meyakini bahwa ubi dapat menjadi obat sakit perut, namun untuk bisa dimakan, ubi harus terlebih dahulu di rebus atau di bakar.
jika di rebus, di rebus dengan air dalam panci atau wadah wadah sejenisnya, dimana wadah adalah filosofi dari hati, dan air adalah sumber yg keluar dari tanah, sesuatu yg keluar dari hati yg seperti air yaitu iman, jadi filosofi dalam kehidupan, sebuah masalah akan menjadi obat atau sesuatu yg bermanfaat bagi manusia apabila masalah itu di lebur oleh iman yg ada dalam hati ,dalam diri manusia.
jika di bakar, di bakar dengan kayu, di mana kayu berasal dari pohon yg tumbuh dari tanah, di mana tanah yg dimaksud adalah bumi, dan bumi adalah wadah atau tempat dari makhluk makhluk alloh. dan bumi juga bisa difilosofikan sebagai hati. dan apa yang tumbuh dari dalam hati adalah iman. jadi sama halnya dengan di rebus, masalah akan menjadi manfaat yg baik bagi diri manusia jika di lebur atau di bakar dengan IMAN.
Monday, September 16, 2013
"KERIKIL"
" KERIKIL "
tentulah kita tau apa itu kerikil atau batu kerikil,namun apa kita tau filosofinya ?, dan nama kerikil itu sendiri apa artinya.
konon masyarakat jawa menamai nya dengan sebutan krikil, yg berasal dari singkatan ri ning sikil ,/duri di kaki .tentulah kita merasakan sakit atau nyeri.di sini filosofi kerikil sama seperti duri,duri dalam kehidupan atau yg biasa kita sebut itu adalah masalah.
manusia dalam menjalani kehidupan nya ibarat orang yg sedang berjalan tanpa alas kaki. siapa yg mau punya masalah ?tentulah setiap orang tidak lah mau.
lalu bagaimana jika jalan yg harus kita lalui adalah jalan yg penuh dengan kerikil ? apa yg harus kita lakukan, apa kita harus berhenti? tak mungkin, karena kita di tuntut harus terus berjalan. atau kita harus memikirkan cara agar kita tidak berjalan di atas kerikil ? mana bisa karena jalan yg kita lalui penuh dengan kerikil yg ada kita malah lelah memikirkanya dan pada akhirnya menyerah.
sama hal nya di dalam kita menjalani kehidupan,bagaimana jika di dalam kehidupan kita selalu di hadapkan pada sebuah persoalan atau sebuah masalah, apa kita harus berhenti ? berhenti menjalani hidup? astagfirulloh
atau kita terus memikirkanya ? memikirkan persoalan yg tak ada habis habisnya, bisa bisa kita putus asa.
banyak orang mengatakan bahwa setiap masalah pasti ada jalan keluar .itu memang benar. namun disini, kerikil sendiri memberikan filosofi ,bahwa di dalam menghadapi sebuah persoalan atau sebuah masalah yaitu dengan menahan diri, bersabar walaupun terasa sakit,seperti halnya jika kita harus berjalan di atas kerikil.tentu rasa sakit lah yg kita rasakan. namun dari menahan rasa sakit atau bersabar itulah membuat kita menjadi kuat,keimanan kita menjadi kuat. sama halnya jika kita sudah terbiasa berjalan di atas kerikil, rasa sakit itu akan tidak terasa sama sekali.
dan seperti fungsi kerikil sendiri dalam kehidupan dimana bangunan rumah, masjid ,jembatan bisa menjadi lebih kuat apabila kita mencampurkan batu kerikil saat membuat nya.
tentulah kita tau apa itu kerikil atau batu kerikil,namun apa kita tau filosofinya ?, dan nama kerikil itu sendiri apa artinya.
konon masyarakat jawa menamai nya dengan sebutan krikil, yg berasal dari singkatan ri ning sikil ,/duri di kaki .tentulah kita merasakan sakit atau nyeri.di sini filosofi kerikil sama seperti duri,duri dalam kehidupan atau yg biasa kita sebut itu adalah masalah.
manusia dalam menjalani kehidupan nya ibarat orang yg sedang berjalan tanpa alas kaki. siapa yg mau punya masalah ?tentulah setiap orang tidak lah mau.
lalu bagaimana jika jalan yg harus kita lalui adalah jalan yg penuh dengan kerikil ? apa yg harus kita lakukan, apa kita harus berhenti? tak mungkin, karena kita di tuntut harus terus berjalan. atau kita harus memikirkan cara agar kita tidak berjalan di atas kerikil ? mana bisa karena jalan yg kita lalui penuh dengan kerikil yg ada kita malah lelah memikirkanya dan pada akhirnya menyerah.
sama hal nya di dalam kita menjalani kehidupan,bagaimana jika di dalam kehidupan kita selalu di hadapkan pada sebuah persoalan atau sebuah masalah, apa kita harus berhenti ? berhenti menjalani hidup? astagfirulloh
atau kita terus memikirkanya ? memikirkan persoalan yg tak ada habis habisnya, bisa bisa kita putus asa.
banyak orang mengatakan bahwa setiap masalah pasti ada jalan keluar .itu memang benar. namun disini, kerikil sendiri memberikan filosofi ,bahwa di dalam menghadapi sebuah persoalan atau sebuah masalah yaitu dengan menahan diri, bersabar walaupun terasa sakit,seperti halnya jika kita harus berjalan di atas kerikil.tentu rasa sakit lah yg kita rasakan. namun dari menahan rasa sakit atau bersabar itulah membuat kita menjadi kuat,keimanan kita menjadi kuat. sama halnya jika kita sudah terbiasa berjalan di atas kerikil, rasa sakit itu akan tidak terasa sama sekali.
dan seperti fungsi kerikil sendiri dalam kehidupan dimana bangunan rumah, masjid ,jembatan bisa menjadi lebih kuat apabila kita mencampurkan batu kerikil saat membuat nya.
Sunday, September 15, 2013
1 + 2 =.... ?
1 + 2 = ....? 1 + 2 = 3 atau
di sinilah manusia di harapkan untuk sabar dalam menghadapi setiap ujian yg di berikan dalam hidup. dan terus belajar hingga menemukan sumber kesabaran yaitu ikhlas.
* ( 1 + ....? = 3 ) satu di tambah berapa sama dengan tiga ?
ini lah pola pikir manusia saat ini,dan bukan hanya beberapa melainkan hampir keseluruhan mulai berpikir dengan pola ini. dimana yang di tanyakan adalah usaha untuk mencapai hasil yg pasti. ( usaha apa saja yang harus dilakukan? ) berubah nya pola pikir manusia dari yang pertama, kedua hingga yang ketiga ini hadir pula berbagai pengembangan pengembangan dari akal pikir dalam mencapai suatu keberhasilan,yaitu merencanakan sesuatu dengan sematang matang nya hingga mengatasi segala berbagai kemungkinan kemungkinan yang akan terjadi yang dapat mengakibatkan suatu kegagalan.
seperti pada rumus ( 1 + ....? = 3 ) karena di dalam rumus ini tidak mungkin hanya satu angka bila harus di masuk kan di tengah tengah, karena bisa jadi 2, 3 atau 5 angka atau lebih.
misal kita masuk kan angka 1 di tengah ( 1 + 1 +....? = 3 ) nah masih ada kemungkina angka lagi yg harus dimasukan.
misal kita masuk kan angka 2 lagi di tengah ( 1 + 1 +2 + ....? =3 ) nah masih ada kemungkinan angka lagi yg bisa di masukan begitu seterusnya....
sama halnya pada pemikiran manusia saat ini yg merencanakan sesuatu dengan sematang matang nya dan mencari berbagai kemungkinan yg dapat mengakibatkan suatu kegagalan hingga mencari solusi atau jalan keluar untuk mengatasi kegagalan tersebut.
( "bagaimana jika setelah angka 2 ada angka 3 maka harus ada angka -4 agar hasil nya 3, bagaimana jika bukan -4 tapi -5 maka kita harus menambahkan lagi angka 1 begitu seterusnya" )
sama hal nya dengan kita merencanakan sesuatu hal untuk mencapai sebuah keinginan
( "bagaimana jika ada kendala apa yang harus kita lakukan?, dan bagaimana jika yg terjadi di luar perencanaan kita? misal terjadi sesuatu yg tidak kita inginkan? begitu seterusnya" )
pada pola pikir ini manusia condong pada rasa takut, ragu, bimbang, dan bingung. di sini islam mengajarkan untuk memohon atau meminta pada alloh sang pencipta . namun banyak yang tidak mengetahui bagaimana kita memohon atau meminta pada alloh sang pencipta ?
dan pada akhirnya yang banyak kita temui bukan lah meminta pada alloh tapi mengeluh. ketidak tahuan antara meminta dan mengeluh membuat manusia saat ini berpikir seadanya asal hati tenang. sehingga tidak sadar sifat mengeluh telah menjadi sebuah kebiasaan atau hal yang sudah biasa, padahal alloh tidak menyukainya.
* ( 1 + 2 = 9 ) satu di tambah dua sama dengan sembilan apa bisa ? ,keajaiban ?
dalam pola pikir ini angka 9 bisa di umpamakan sebuah keajaiban. namun apa cuman bisa diumpakan sebagai keajaiban saja ? lalu bagaimana jika di umpamakan sebagai keserakahan ?
jika keajaiban maka pola di atas akan tetap sama ( 1 + 2 = 9 ) dan manusia yg percaya akan keajaiban dan sudah mendapatkan nya akan mengatakan tidak ada yang tidak mungkin bagi NYA,dia lah alloh tuhan semesta alam
lalu bagaimana dengan yg percaya tapi belum mendapatkanya ?
1. yg beriman akan tetap beriman dan tetap percaya bahwa keajaiban itu ada dengan bersabar
2. yg kurang beriman akan mengeluh karena kurang nya kesabaran
3. yg mengeluh pada akhir nya resah dan putus asa hingga mengambil jalan pintas menurut akal pikirnya yg runyam
di sinilah pola pikir ( 1 + 2 = 9 ) akan menjadi sebuah gambaran keserakahan. manusia dengan pola pikirnya akan menggunakan segala cara agar dapat memperoleh hasil angka 9. yaitu dengan menambahkan pangkat 3 di angka 2 . sebuah angka yg samar dan terabaikan namun dapat di temukan jika kita mau mencermatinya. sama hal nya dengan prilaku manusia manusia yg korupsi, dan prilaku prilaku lainya yang menggunakan segala cara ,cara yang samar demi mendapatkan sesuatu yg besar
1 + ....? = 3 dan bagaimana jika 1 + 2 = 9
jika. 1 = keinginan
2 = usaha
3 = hasil
dan 9 = keajaiban .... ? /keserakahan .... ?
dan 9 = keajaiban .... ? /keserakahan .... ?
"pola pikir"
banyak yg mangatakan bahwa pola pikir kita dapat menentukan seberapa besar kualitas kita sebagai manusia dalam menjalani kehidupan. kita mungkin tidak pernah menyadari bahwa pola pikir kita sudah ter rumuskan. seperti terdapat pada angka angka tersebut di atas
* ( 1 + 2 = ....? ) satu ditambah dua sama dengan berapa..?
sebuah pola pikir yang menggambarkan bahwa manusia tidak pernah mengetahui apa yg akan terjadi .atau tidak pernah terpikir sama sekali dalam benak,apa dan bagaimana hasil yg akan di capai,karena tertanam nya sebuah keyakinan yg telah mendarah daging bahwa segala sesuatu yg terjadi atas kehendak -NYA,kehendak sang pencipta. hanya keinginan dan usaha yg bisa di lakukan. pola pikir ini terdapat pada manusia pada jaman dulu di mana jaman sebelum islam masuk di tanah jawa ini melalui para wali. maka tidak heran di jaman dulu banyak di temukan banyak sekali manusia yg di berikan beberapa kelebihan seperti yg di miliki oleh para wali.
tidak ada rasa ragu ,takut ,atau pun bimbang dalam menjalani kehidupan. karena tertanam nya satu rasa yaitu pasrah atau nerimo kata orang jawa atau yg biasa di sebut ikhlas dalam islam.
* ( 1 + 2 = 3 ) satu di tambah dua sama dengan tiga
pada pola pikir yg pertama ( 1 + 2 = ....? ) timbul pertanyaan akan sebuah hasil. bagaimana jika hasil itu tidak lah baik ? seperti pada orang yg gagal mewujudkan apa yg di inginkan nya, dari sinilah banyak yg menyimpulkan bahwa tuhan lah yg di persalah kan karena tidak satu pun akan terjadi tanpa kehendak NYA,kehendak sang pencipta.
di sinilah islam mengajarkan akan kebaikan dan kagungan tuhan seperti pada nama nama atau sebutan nya. dan islam mengajarkan bahwasanya yg baik itu dari tuhan dan yg buruk itu datang dari diri kita sendiri, dari kesalahan kesalahan yg telah kita lakukan,baik yg sadar maupun yg tanpa kita sadari. di sinilah terumuskan pola pikir bahwasanya tuhan seperti apa yg kita pikirkan seperti pada rumus ( 1 + 2 = 3 ).jika kita berpikir baik atau positif maka dia akan berikan kita yg baik pula.
lalu bagaimana jika yg terjadi itu tidak lah baik menurut kita ?
oleh karena kita di harapkan berpikir yg baik seperti pada rumus ( 1 + 2 = 3 ) maka islam mengajarkan sesuai apa yg ada di dalam al qur'an yg terdapat dalam ayat "boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu,padahal ia amat buruk bagimu, alloh mengetahui sedang kamu tidak mengetahui" (Qs.Al-Baqarah:216).di sinilah manusia di harapkan untuk sabar dalam menghadapi setiap ujian yg di berikan dalam hidup. dan terus belajar hingga menemukan sumber kesabaran yaitu ikhlas.
* ( 1 + ....? = 3 ) satu di tambah berapa sama dengan tiga ?
ini lah pola pikir manusia saat ini,dan bukan hanya beberapa melainkan hampir keseluruhan mulai berpikir dengan pola ini. dimana yang di tanyakan adalah usaha untuk mencapai hasil yg pasti. ( usaha apa saja yang harus dilakukan? ) berubah nya pola pikir manusia dari yang pertama, kedua hingga yang ketiga ini hadir pula berbagai pengembangan pengembangan dari akal pikir dalam mencapai suatu keberhasilan,yaitu merencanakan sesuatu dengan sematang matang nya hingga mengatasi segala berbagai kemungkinan kemungkinan yang akan terjadi yang dapat mengakibatkan suatu kegagalan.
seperti pada rumus ( 1 + ....? = 3 ) karena di dalam rumus ini tidak mungkin hanya satu angka bila harus di masuk kan di tengah tengah, karena bisa jadi 2, 3 atau 5 angka atau lebih.
misal kita masuk kan angka 1 di tengah ( 1 + 1 +....? = 3 ) nah masih ada kemungkina angka lagi yg harus dimasukan.
misal kita masuk kan angka 2 lagi di tengah ( 1 + 1 +2 + ....? =3 ) nah masih ada kemungkinan angka lagi yg bisa di masukan begitu seterusnya....
sama halnya pada pemikiran manusia saat ini yg merencanakan sesuatu dengan sematang matang nya dan mencari berbagai kemungkinan yg dapat mengakibatkan suatu kegagalan hingga mencari solusi atau jalan keluar untuk mengatasi kegagalan tersebut.
( "bagaimana jika setelah angka 2 ada angka 3 maka harus ada angka -4 agar hasil nya 3, bagaimana jika bukan -4 tapi -5 maka kita harus menambahkan lagi angka 1 begitu seterusnya" )
sama hal nya dengan kita merencanakan sesuatu hal untuk mencapai sebuah keinginan
( "bagaimana jika ada kendala apa yang harus kita lakukan?, dan bagaimana jika yg terjadi di luar perencanaan kita? misal terjadi sesuatu yg tidak kita inginkan? begitu seterusnya" )
pada pola pikir ini manusia condong pada rasa takut, ragu, bimbang, dan bingung. di sini islam mengajarkan untuk memohon atau meminta pada alloh sang pencipta . namun banyak yang tidak mengetahui bagaimana kita memohon atau meminta pada alloh sang pencipta ?
dan pada akhirnya yang banyak kita temui bukan lah meminta pada alloh tapi mengeluh. ketidak tahuan antara meminta dan mengeluh membuat manusia saat ini berpikir seadanya asal hati tenang. sehingga tidak sadar sifat mengeluh telah menjadi sebuah kebiasaan atau hal yang sudah biasa, padahal alloh tidak menyukainya.
* ( 1 + 2 = 9 ) satu di tambah dua sama dengan sembilan apa bisa ? ,keajaiban ?
dalam pola pikir ini angka 9 bisa di umpamakan sebuah keajaiban. namun apa cuman bisa diumpakan sebagai keajaiban saja ? lalu bagaimana jika di umpamakan sebagai keserakahan ?
jika keajaiban maka pola di atas akan tetap sama ( 1 + 2 = 9 ) dan manusia yg percaya akan keajaiban dan sudah mendapatkan nya akan mengatakan tidak ada yang tidak mungkin bagi NYA,dia lah alloh tuhan semesta alam
lalu bagaimana dengan yg percaya tapi belum mendapatkanya ?
1. yg beriman akan tetap beriman dan tetap percaya bahwa keajaiban itu ada dengan bersabar
2. yg kurang beriman akan mengeluh karena kurang nya kesabaran
3. yg mengeluh pada akhir nya resah dan putus asa hingga mengambil jalan pintas menurut akal pikirnya yg runyam
di sinilah pola pikir ( 1 + 2 = 9 ) akan menjadi sebuah gambaran keserakahan. manusia dengan pola pikirnya akan menggunakan segala cara agar dapat memperoleh hasil angka 9. yaitu dengan menambahkan pangkat 3 di angka 2 . sebuah angka yg samar dan terabaikan namun dapat di temukan jika kita mau mencermatinya. sama hal nya dengan prilaku manusia manusia yg korupsi, dan prilaku prilaku lainya yang menggunakan segala cara ,cara yang samar demi mendapatkan sesuatu yg besar
Thursday, September 12, 2013
kendil
" kendil "
begitulah orang jawa menyebut nya.konon nama kendil sendiri banyak yg mengartikan cuman periuk, sebuah peralatan rumah tangga yg terbuat dari tanah liat.namun tidak menurut ahli filsafat jawa.benda ini memiliki filosof tidak hanya dari nama ,namun dari bentuk,bahan dan juga fungsi nya megandung pesan-pesan yg bermanfaat dalam kehidupan.
1. nama "kendil" berawal dari "kendi" yg konon masyarakat jawa menyebut "teko endi" atau dari mana.sebuah nama yg menurut kita tidak berarti malah mengingatkan kita agar kita selalu ingat asal usul kita.dari apa kita ,siapa kita dari mana kita berasal,dari siapa kita lahir.
2. dari bentuk nya menggambarkan ada tiga bagian terpenting dari kendil.lubang kendil ,perut,dan mulut kendil.mengibaratkan susunan pada tubuh kita yg paling penting,
lubang kendil menggambarkan akal pikiran kita,mulut kendil menggambarkan mulut kita dan perut kendil menggambarkan hati kita. dimana mulut kendil condong ke atas di maksudkan agar kita tidak sembarangan bicara, seperlu nya saja,sama seperti jika kita ingin minum .bayangkan jika mulut kendil condong ke bawah? sama halnya dengan kita yg nyerocos,banyak bicara dan pada akhirnya suka berbohong dan munafik.
3. dari bahan nya menggambarkan kita sebagai manusia yg terbuat dari tanah.jika kita baik maka kita akan seperti kendil yg terisi air .yg dapat memberi kesegaran pada seseorang yg kehausan.
4. dari fungsinya dulu konon kendil ini di tempatkan di depan rumah, agar jika ada orang lewat dan haus,orang itu bisa mampir sejenak untuk minum.di maksudkan agar kita ingat bahwa di dalam hidup ini sejauh apa pun kita melangkah,hanya sekedar "mampir untuk minum"
konon nama kendil sendiri di dapat dari "sunan kali jaga".
begitulah orang jawa menyebut nya.konon nama kendil sendiri banyak yg mengartikan cuman periuk, sebuah peralatan rumah tangga yg terbuat dari tanah liat.namun tidak menurut ahli filsafat jawa.benda ini memiliki filosof tidak hanya dari nama ,namun dari bentuk,bahan dan juga fungsi nya megandung pesan-pesan yg bermanfaat dalam kehidupan.
1. nama "kendil" berawal dari "kendi" yg konon masyarakat jawa menyebut "teko endi" atau dari mana.sebuah nama yg menurut kita tidak berarti malah mengingatkan kita agar kita selalu ingat asal usul kita.dari apa kita ,siapa kita dari mana kita berasal,dari siapa kita lahir.
2. dari bentuk nya menggambarkan ada tiga bagian terpenting dari kendil.lubang kendil ,perut,dan mulut kendil.mengibaratkan susunan pada tubuh kita yg paling penting,
lubang kendil menggambarkan akal pikiran kita,mulut kendil menggambarkan mulut kita dan perut kendil menggambarkan hati kita. dimana mulut kendil condong ke atas di maksudkan agar kita tidak sembarangan bicara, seperlu nya saja,sama seperti jika kita ingin minum .bayangkan jika mulut kendil condong ke bawah? sama halnya dengan kita yg nyerocos,banyak bicara dan pada akhirnya suka berbohong dan munafik.
3. dari bahan nya menggambarkan kita sebagai manusia yg terbuat dari tanah.jika kita baik maka kita akan seperti kendil yg terisi air .yg dapat memberi kesegaran pada seseorang yg kehausan.
4. dari fungsinya dulu konon kendil ini di tempatkan di depan rumah, agar jika ada orang lewat dan haus,orang itu bisa mampir sejenak untuk minum.di maksudkan agar kita ingat bahwa di dalam hidup ini sejauh apa pun kita melangkah,hanya sekedar "mampir untuk minum"
konon nama kendil sendiri di dapat dari "sunan kali jaga".
lare
" LARE "
mungkin
kita baru tau atau sudah mengetahuinya bahwa bahasa jawa memiliki makna
atau filosofi yg sangat dalam di kehidupan.ada seorang ibu sedang
mencari anak nya yg masih kecil sambil berlogat jawa dia bertanya : "
wonten lare lare mas? "
kata "lare", jika pada seekor lalat terletak
pada sayapnya lain pada seekor ayam,bukan sayap tapi bulu nya. bulu
yang menutupi tubuh nya (bukan kepala dan kaki).dan pada manusia sendiri
kata "lare" berarti anak.
jika karena "lare"atau sayap membuat
lalat bisa terbang .lalu lalat sendiri apa?dan bagaimana dengan lalat
sendiri jika dia tak punya sayap.
jika karena "lare" atau bulu
membuat ayam bangga dengan keindahan sayap nya sehingga dia berkokok
keras ketika menggepakkan sayapnya,lalu ayam sendiri apa? bagaimana jika
dia tak punya bulu? apa dia tidak malu sedang bulu menutupi hampir
seuruh bagian tubuhnya namun tidak untuk kepala dan kaki nya. lalu apa
dia masih bisa berkokok?
bagaimana dengan manusia? jika "lare" berarti anak.apa arti seorang anak bagi orang tua?
1. seorang anak dapat mininggikan derajat orang tua seperti pada lalat yg bisa terbang
2. seorang anak dapat membuat orang tua bangga dan berkata "dia lah anak ku".seperti pada ayam yg berkokok.
3. namun seorang anak bisa membuat derajat orang tua nya jatuh seperti
lalat yg hilang sayap nya dan malu seperti ayam yg kehilangan bulunya
" LARE "
mungkin
kita baru tau atau sudah mengetahuinya bahwa bahasa jawa memiliki makna
atau filosofi yg sangat dalam di kehidupan.ada seorang ibu sedang
mencari anak nya yg masih kecil sambil berlogat jawa dia bertanya : "
wonten lare lare mas? "
jika karena "lare" atau bulu
membuat ayam bangga dengan keindahan sayap nya sehingga dia berkokok
keras ketika menggepakkan sayapnya,lalu ayam sendiri apa? bagaimana jika
dia tak punya bulu? apa dia tidak malu sedang bulu menutupi hampir
seuruh bagian tubuhnya namun tidak untuk kepala dan kaki nya. lalu apa
dia masih bisa berkokok?
Tuesday, September 10, 2013
"sunan kalijaga dan tembang nya"
"gundul-pacul"
gundul-gundul pacul cul gelelengan
nyunggi-nyunggi wakul kul gembelengan
wakul ngglimpang segone dadi sak latar
wakul ngglimpang segone dadi sak latar.
tentulah kita sudah mengenal tembang di atas.sebuah tembang karya sunan kali jaga yg konon penuh filosofi.di sini saya mencoba mengfilosofikan tembang ini dan juga nama sunan kali jaga itu sendiri dengan pengetahuan saya.
1.gundul-gundul pacul cul gelelengan .
gundul gundul cangkul kok buat mainan........,dia memanggil kita dengan nama gundul.yang gundul itu hati kita,belum tumbuh apa-apa atau belum mengerti apa apa.untuk itu kita di beri pacul atau cangkul untuk menggali hati kita agar bisa di tumbuhi iman dan akhlak.
2.nyunggi-nyunggi wakul kul gembelengan .
bakul kok di taruh di atas kepala .........wakul itu wadah atau tempat nasi,bagaimana dengan wadah kita?,apa wadah kita?.hati adalah wadah kita.maka hati jangan di taruh di atas kepala
atau akal kita.maksudnya hati jangan sampai di kuasai oleh akal, tapi akal lah yg harus kita kuasai dengan hati kita yg berlandaskan iman dan akhlak.
3.wakul ngglimpang segone dadi sak latar.
bakul mu jatuh nasi mu berantakan jadi kotor tidak bisa kamu makan. jika bakul adalah hatimu dan nasi adalah isi dari hatimu maka isi hatimu telah kotor ,kotor karena ulahmu sendiri
nama kali jaga sendir atau kali jogo mengandung maksud njogo kali ne manungso. njogo kaline dewe lan kaline wong liyo. menjaga sungai nya manusia yaitu menjaga sungai kita sendiri dan sungai orang lain. apa yg di maksud sungai? yaitu sungai dalam diri kita yg memiliki muara atau laut yg luas .mata kita ,mulut kita, telinga kita dan semua indra indra yg ada pada tubuh kita adalah sungai yg mengalir menuju pikiran yg memiliki muara atau lautan yg luas yaitu hati.
gundul-gundul pacul cul gelelengan
nyunggi-nyunggi wakul kul gembelengan
wakul ngglimpang segone dadi sak latar
wakul ngglimpang segone dadi sak latar.
tentulah kita sudah mengenal tembang di atas.sebuah tembang karya sunan kali jaga yg konon penuh filosofi.di sini saya mencoba mengfilosofikan tembang ini dan juga nama sunan kali jaga itu sendiri dengan pengetahuan saya.
1.gundul-gundul pacul cul gelelengan .
gundul gundul cangkul kok buat mainan........,dia memanggil kita dengan nama gundul.yang gundul itu hati kita,belum tumbuh apa-apa atau belum mengerti apa apa.untuk itu kita di beri pacul atau cangkul untuk menggali hati kita agar bisa di tumbuhi iman dan akhlak.
2.nyunggi-nyunggi wakul kul gembelengan .
bakul kok di taruh di atas kepala .........wakul itu wadah atau tempat nasi,bagaimana dengan wadah kita?,apa wadah kita?.hati adalah wadah kita.maka hati jangan di taruh di atas kepala
atau akal kita.maksudnya hati jangan sampai di kuasai oleh akal, tapi akal lah yg harus kita kuasai dengan hati kita yg berlandaskan iman dan akhlak.
3.wakul ngglimpang segone dadi sak latar.
bakul mu jatuh nasi mu berantakan jadi kotor tidak bisa kamu makan. jika bakul adalah hatimu dan nasi adalah isi dari hatimu maka isi hatimu telah kotor ,kotor karena ulahmu sendiri
nama kali jaga sendir atau kali jogo mengandung maksud njogo kali ne manungso. njogo kaline dewe lan kaline wong liyo. menjaga sungai nya manusia yaitu menjaga sungai kita sendiri dan sungai orang lain. apa yg di maksud sungai? yaitu sungai dalam diri kita yg memiliki muara atau laut yg luas .mata kita ,mulut kita, telinga kita dan semua indra indra yg ada pada tubuh kita adalah sungai yg mengalir menuju pikiran yg memiliki muara atau lautan yg luas yaitu hati.
"sudut pandang"
apa yg barusan anda katakan .... 5 jam bla bla bla ....
apa cm itu yg ada dalam pikiran2 anda ? apa cm itu ?
apa cm seluas itu pandangan anda ?
jika boleh saya umpamakan pandangan anda seluas salah satu piring di meja ini ,
maka yg ada dalam isi pikiran anda cm apa yang ada dalam piring ini.bagaimana jika yg ada di dalam piring ini saya ganti isinya dengan beberapa ubi atau bhs jawa nya( telo ) .
apa cm seluas ini pandangan anda ?
bagaimana jika pandangan anda seluas meja ini , maka yg di pikiran anda berbagai hidangan yg tersaji di sini
bagaimana jika pandangan anda seluas rumah ini , seluas halaman ini
,kota ini ,pulau ini ,negara ini ,bumi ini, tata surya ini ,galaksi ini
.... dst
lalu seluas apakah pandangan anda jika yg ada dalam pikiran anda cm itu itu saja.
bisa jadi sama seperti piring ini. manusia yg berpikiran "telo", manusia "telo"
" AIR TERJUN MADAKARIPURA "
" AIR TERJUN MADAKARIPURA "
hai
kawan.... kali ini saya ingin bercerita sebuah pengalaman yg saya alami
saat napak tilas di tempat wisata ini. konon tempat ini dikatakan sangat
sakral bagi penduduk setempat,yg katanya di tempat ini pula patih "gajahmada" pernah bertapa.ini adalah kali pertama saya singgah di tempat ini,balasan salam hangat saya terima ketika saya ucapkan "asalamualaikum wr.wb".sapaan para pedagang yg mencari berkah disana terkesan ramah tamah namun ada kejanggalan dalam hati saya. lalu beliau menyuruh saya untuk melanjutkan perjalanan.
ada pengalaman mistis dan pesan pesan hikmah yg saya terima. namun di sini saya tidak menceritakan pengalaman mistisnya, hanya pesan pesan moral yg beliau sampaikan pada saya.
untuk bisa sampai pada air terjun utama saya harus berjalan kurang lebih 1,5km.berjalan menyusuri sungai yg penuh batu batuan gunung dan jalan setapak yg naik turun. inilah beberapa pesan moral yg beliau sampaikan
1." HATI HATI ".
kita di haruskan berhati hati untuk sampai ke air terjun utama tidak boleh tergesa gesa . seperti dalam hidup kata beliau "kita harus berhati hati dalam melangkah,dalam berpikir,berucap dan semua tingkah laku kita"
2." LIHATLAH KEBAWAH "
kita di haruskan melihat kebawah agar kita tidak jatuh terpeleset karena kondisi batu batuan yg kadang licin. seperti dalam hidup ini kata beliau "hendaklah kita sadar diri,saling menghormati,menghargai satu sama lain"
3." NIKMATILAH MESKI SAKIT "
kita diharapkan untuk tidak beralas kaki dalam melewati batu batuan sungai dan jalan setapak meski sakit sekali rasanya .seperti dalam hidup kata beliau "tidak ada manusia tanpa masalah dalam hidup ini, semua bermasalah bagaimanapun keadaanya ,kaya-miskin,susah-senang,semua adalah masalah.hanya sebagian orang tertentu yg berhati besar yg mempunyai pandangan meniadakan masalah.kita harus sabar,nerimo dan legowo "
4." UJIAN "
di perjalan terakhir menuju air terjun utama kita di harapkan melewati tebing yg kemiringanya kurang lebih 80 derajat dimana tidak ada jalan setapak,hanya celah celah tebing. seperti dalam hidup kata beliau "makin tinggi pohon makin kencang angin yg berhembus, makin tinggi derajat seseorang di hadapan -NYA makin besar pula ujian yg dihadapinya"
5." KEINDAHAN DAN SUMBERNYA "
jika beruntung kita bisa melihat sebuah pelangi dalam air terjun tersebut.pelangi yg indah meski hanya beberapa jam saja.namun sayang saya dan kawan kawan tidak dapat mengabadikanya.karena pelangi tersebut tidak dapat di foto. seperti dalam hidup kata beliau " hanya orang orang tertentu yg mau berusaha dan sabar yg dapat menemukan keindahan pada jiwa nya ,prilakunya. namun keindahan itu tidak lah untuk di pertunjukkan,atau di pertontonkan seperti foto karena pelangi tidak pernah berkata bahwa dirinya indah kita lah yg mengagumi keindahanya.dan pelangi tidak lah ada begitu saja ada SUMBERNYA seperti dalam diri kita ada sumbernya"
Subscribe to:
Posts (Atom)