" KEMESRAAN " antara manusia dengan tuhanya
ketika kau sapa aku dengan rasa lapar....,
aku bertanya aku harus bagaimana....dan kau ajarkan aku tentang makan jika aku lapar.
ketika kau sapa aku dengan rasa haus....,
aku bertanya aku harus bagaimana....dan kau ajarkan aku tentang minum jika aku haus.
ketika kau sapa aku dengan rasa kantuk....,
aku bertanya aku harus bagaimana....dan kau ajarkan aku tentang tidur jika aku mengantuk.
dan ketika aku mulai merasa tau.... , aku mulai berpikir ....
jika makan aku tak lagi lapar....,
jika minum aku tak lagi haus....,
dan jika tidur aku tak lagi mengantuk....,
hingga ketika aku sudah mulai merasa mengerti...., aku mulai menyimpulkan....
agar tak lapar aku harus makan....,
agar tak haus aku harus minum....,
dan agar aku tak mengantuk aku harus tidur....,
dalam termenung aku menangis...., aku baru menyadari bahwa aku telah larut dalam kepawaianku
aku tak menyadari jika dalam pikiranku membuat kau tak lagi menyapaku
dalam termenung aku menyesal...., aku baru menyadari bahwa aku telah buta dengan kebodohanku
aku tak menyadari jika dalam pengetahuanku aku telah menjauhimu
Saturday, February 15, 2014
Thursday, February 13, 2014
" HITAM-PUTIH SEJUTA WARNA "
Dulu kita di hadapkan hanya pada beberapa pilihan warna saja, mungkin ada puluhan atau hingga ratusan warna.
" lalu bagaimana dengan saat ini....?"
Saat ini kita tidak lagi di hadapkan pada ratusan atau ribuan pilihan warna, melainkan sejuta warna.
" apa benar sebegitu banyaknya pilihan....?, mengapa demikian...? lalu apa filosofi nya "
sebuah warna memiliki sebuah filsofi tentang sebuah prilaku manusia.dan sebuah prilaku memiliki dua sisi nilai pandang yaitu sisi baik dan sisi buruk. dimana sisi baik digambarkan oleh warna putih sedang sisi buruk di gambarkan oleh warna hitam.
" apa benar ada sebegitu banyaknya pilihan warna dalam kehidupan kita saat ini....? "
apabila kita kumpulkan beberapa warna dari warna kuning misalnya, yg bisa kita temui di sekitar kita, lalu kita perhatikan, akan ada perbedaan antara satu dengan yg lainya.dan jika kita cermati perbedaan antara warna kuning yg satu dengan yg lainya akan ada kesimpulan bahwa warna yg satu lebih gelap dari pada yg lain atau warna yg satu lebih terang dari yg lain. warna kuning terlihat lebih gelap karena telah tercampur oleh warna hitam yg sedikit lebih banyak atau tercampur warna putih yg lebih sedikit, atau warna kuning terlihat lebih terang karena tercampur warna putih yg sedikit lebih banyak atau tercampur oleh warna hitam yg lebih sedikit.
" mengapa bisa demikian banyak....? "
adanya perbedaan warna pada satu warna karena adanya warna hitam dan putih di dalam warna tersebut. dengan demikian kita sudah tidak bisa menyatakan bahwa warna kuning misalnya, itu adalah warna mutlak.
" lalu apa filosofinya....? "
sebuah warna memiliki filosofi tentang sebuah prilaku manusia. dan apa warna itu sendiri kita juga tidak bisa menyebutnya, "misal yg satu kita sebut kuning agak gelap, lalu bagaimana dengan yg lainya?, bagaimana kita menyebut semua warna yg berbeda itu?".dan kita tidak tahu apa warna itu tercampur oleh warna hitam atau putih.sedang kedua-duannya bisa dicampurkan untuk membentuk warna yg sama
kita sedang di hadapkan pada prilaku manusia yg tidak bisa kita tebak atau kita nyatakan baik atau buruk,karena hanya manusia itu sendiri yg tau niat mereka sendiri. ya.... bisa dibilang bahwa pada masa ini kita sedang berhadapan pada suatu sifat yg dinamakan munafik. tapi tidak hanya itu saja, munafik atau yg disebut dengan sengaja munafik. ada juga terpaksa munafik, tidak sengaja munafik, dan terkesan munafik.
untuk itu semoga kita bisa menjadi lebih arif dalam menyingkapi setiap prilaku manusia
Dulu kita di hadapkan hanya pada beberapa pilihan warna saja, mungkin ada puluhan atau hingga ratusan warna.
" lalu bagaimana dengan saat ini....?"
Saat ini kita tidak lagi di hadapkan pada ratusan atau ribuan pilihan warna, melainkan sejuta warna.
" apa benar sebegitu banyaknya pilihan....?, mengapa demikian...? lalu apa filosofi nya "
sebuah warna memiliki sebuah filsofi tentang sebuah prilaku manusia.dan sebuah prilaku memiliki dua sisi nilai pandang yaitu sisi baik dan sisi buruk. dimana sisi baik digambarkan oleh warna putih sedang sisi buruk di gambarkan oleh warna hitam.
" apa benar ada sebegitu banyaknya pilihan warna dalam kehidupan kita saat ini....? "
apabila kita kumpulkan beberapa warna dari warna kuning misalnya, yg bisa kita temui di sekitar kita, lalu kita perhatikan, akan ada perbedaan antara satu dengan yg lainya.dan jika kita cermati perbedaan antara warna kuning yg satu dengan yg lainya akan ada kesimpulan bahwa warna yg satu lebih gelap dari pada yg lain atau warna yg satu lebih terang dari yg lain. warna kuning terlihat lebih gelap karena telah tercampur oleh warna hitam yg sedikit lebih banyak atau tercampur warna putih yg lebih sedikit, atau warna kuning terlihat lebih terang karena tercampur warna putih yg sedikit lebih banyak atau tercampur oleh warna hitam yg lebih sedikit.
" mengapa bisa demikian banyak....? "
adanya perbedaan warna pada satu warna karena adanya warna hitam dan putih di dalam warna tersebut. dengan demikian kita sudah tidak bisa menyatakan bahwa warna kuning misalnya, itu adalah warna mutlak.
" lalu apa filosofinya....? "
sebuah warna memiliki filosofi tentang sebuah prilaku manusia. dan apa warna itu sendiri kita juga tidak bisa menyebutnya, "misal yg satu kita sebut kuning agak gelap, lalu bagaimana dengan yg lainya?, bagaimana kita menyebut semua warna yg berbeda itu?".dan kita tidak tahu apa warna itu tercampur oleh warna hitam atau putih.sedang kedua-duannya bisa dicampurkan untuk membentuk warna yg sama
kita sedang di hadapkan pada prilaku manusia yg tidak bisa kita tebak atau kita nyatakan baik atau buruk,karena hanya manusia itu sendiri yg tau niat mereka sendiri. ya.... bisa dibilang bahwa pada masa ini kita sedang berhadapan pada suatu sifat yg dinamakan munafik. tapi tidak hanya itu saja, munafik atau yg disebut dengan sengaja munafik. ada juga terpaksa munafik, tidak sengaja munafik, dan terkesan munafik.
untuk itu semoga kita bisa menjadi lebih arif dalam menyingkapi setiap prilaku manusia
" MENGIKAT TALI "
pernakah kita menyadari bahwasanya ketika kita sedang mengikat / menyambung sebuah tali yg putus memiliki sebuah filosofi ....
sebuah filosofi yg menggambarkan bagaimana peran seorang pemimpin atau pemerintah terhadap rakyatnya, seorang pemimpin yg menjalankan amanat.
hingga terwujudnya seorang "pemimpin yg merakyat".
coba kita perhatikan, sebelum kita mengikat / menyambung sebuah tali yg putus,
1. pertama tama kita memegang salah satu dari ujung tali yg putus itu dengan tangan kanan
sebuah filosofi yg menggambarkan seorang pemimpin yg sedang memegang amanah rakyatnya
2. lalu ujung tali yg di pegang tangan kanan itu di berikan nya kepada tangan kiri, dan tangan kiri menerimanya, sedang tangan kanan melepaskanya.
sebuah filosofi yg menggambarkan bagaimana seorang rakyat harus rela menerima , dan mendukung amanat yg telah di berikanya kepada pemimpinya. dengan kata lain rakyat harus mendukung amanatnya sendiri.
3. lalu tangan kanan bergerak untuk mengambil ujung tali yg satunya, untuk di bawa ke ujung tali yg di pegang oleh tangan kiri. sedang tangan kiri tetap memegang ujung tali itu
sebuah filosofi yg menggambarkan seorang pemimpin yg bergerak , bergerak menjalankan amanat .dengan kata lain pemimipin yg berjuang memperjuangkan segalanya untuk rakyat, sedang rakyat tetap harus mendukung nya.
4. tangan kanan dan tangan kiri bekerja sama untuk mengikat / menyambung tali tersebut.
sebuah filosofi yg menggambarkan seorang "pemimpin yg merakyat". sebagaimana arti dari pemipin yg merakyat itu sendiri yaitu seorang pemimpin yg menyatu dengan hati rakyatnya., seorang pemimpin yg dapat bekerja sama dengan rakyatnya
pernakah kita menyadari bahwasanya ketika kita sedang mengikat / menyambung sebuah tali yg putus memiliki sebuah filosofi ....
sebuah filosofi yg menggambarkan bagaimana peran seorang pemimpin atau pemerintah terhadap rakyatnya, seorang pemimpin yg menjalankan amanat.
hingga terwujudnya seorang "pemimpin yg merakyat".
coba kita perhatikan, sebelum kita mengikat / menyambung sebuah tali yg putus,
1. pertama tama kita memegang salah satu dari ujung tali yg putus itu dengan tangan kanan
sebuah filosofi yg menggambarkan seorang pemimpin yg sedang memegang amanah rakyatnya
2. lalu ujung tali yg di pegang tangan kanan itu di berikan nya kepada tangan kiri, dan tangan kiri menerimanya, sedang tangan kanan melepaskanya.
sebuah filosofi yg menggambarkan bagaimana seorang rakyat harus rela menerima , dan mendukung amanat yg telah di berikanya kepada pemimpinya. dengan kata lain rakyat harus mendukung amanatnya sendiri.
3. lalu tangan kanan bergerak untuk mengambil ujung tali yg satunya, untuk di bawa ke ujung tali yg di pegang oleh tangan kiri. sedang tangan kiri tetap memegang ujung tali itu
sebuah filosofi yg menggambarkan seorang pemimpin yg bergerak , bergerak menjalankan amanat .dengan kata lain pemimipin yg berjuang memperjuangkan segalanya untuk rakyat, sedang rakyat tetap harus mendukung nya.
4. tangan kanan dan tangan kiri bekerja sama untuk mengikat / menyambung tali tersebut.
sebuah filosofi yg menggambarkan seorang "pemimpin yg merakyat". sebagaimana arti dari pemipin yg merakyat itu sendiri yaitu seorang pemimpin yg menyatu dengan hati rakyatnya., seorang pemimpin yg dapat bekerja sama dengan rakyatnya
" POHON MANGGA "
ketika kita sedang berjalan,tanpa sengaja kita melihat sebuah pohon, ya .... sebut saja itu pohon mangga misalnya. pohon mangga yg berbuah lebat.
coba perhatikan apa yg saat itu kita lihat, dan apa yg saat itu ada di pikiran kita,
bukankah kita melihat buah mangga yg segar-segar, dan yg ada di pikiran kita tentu membayangkan rasa nikmat dari mangga itu jika kita makan. rasa ingin memiliki nya.
begitulah filosofi nya jika dalam kehidupan kita sering melihat seseorang dari apa yg di milikinya. ya.... bisa jadi itu adalah teman,saudara atau kerabat kita.,atau orang lain yg memiliki sifat baik suka membantu / menolong . sebut saja seorang yg dermawan misalnya.
ketika kita melihat seseorang yg dermawan, kita sering melihat kedermawananya .kita sering melihat seseorang itu dari apa yg dimilikinya. kita sering menyanjung,mengagumi seakan berharap mendapat sebagian dari apa yg di milikinya. ya .... seperti kita melihat pohon mangga yg berbuah lebat itu.
lalu bagaimana jika apa yg kita lihat adalah pohon mangga yg masih berbuah pentil...? ( berbuah kecil dan belum dapat di makan ). tentu yg ada di pikiran kita adalah datang kembali beberapa hari lagi, serta membayangkan buah yg pentil itu telah bertumbuh besar hingga dapat di makan. ya.... sama halnya dengan apa yg sering kita lihat pada seseorang yg suka berjanji. ya sebut saja anggota DPR atau PRESIDEN misalnya.
kita sering mengharapkan janji yg di katakan baik untuk kita itu dapat terpenuhi, oleh karena itu kita sering menuntut ,dan kembali mempertanyakan di kemudian hari apabila janji itu belum terlaksana.
lalu bagaimana jika apa yg kita lihat itu adalah pohon yg tak berbuah, atau yg dulunya berbuah kini tak berbuah....? jika kita melihat pohon mangga yg tak berbuah tentu kita segera meninggalkanya setelah kita tahu buah mangga yg kita cari tidak kita temukan di sana. sama halnya dengan sifat materialistis pada manusia, dimana ada seseorang yg hanya mencari materi dari setiap orang yg dikenalnya. dimana jika orang itu tidak memiliki sesuatu seperti apa yg di inginkan nya, maka dia akan segera meninggalkanya.
namun bagaimana jika apa yg kita lihat itu adalah pohon mangga yg di mana dulu dia adalah pohon yg berbuah lebat dan sekarang kering dan tak berbuah....?
seperti pepatah di atas "jangan hanya melihat buahnya tapi ingatlah pohonya"
jika kita tergolong orang yg ingat pohon, tentu kita akan merawat dan menjaga pohon itu, dan kita tidak akan meninggalkanya.
dimana dalam kehidupan dapat dicontohkan seperti sifat yg setia, sifat yg baik. dimana kita akan selalu mengingat dan tidak akan meninggalkan orang yg telah baik kepada kita meski kita telah jarang merasakan kebaikanya. dimana kita akan selalu ingat dan tidak melupakan orang tua kita apabila kita sudah meraih sukses.
namun jika kita tergolong orang yg hanya melihat buah, tentu kita akan meninggalkan pohon mangga itu begitu saja. sama hal nya seperti sifat seorang anak yg durhaka yg sengaja melupakan orang tua nya ketika sudah merasakan sukses dalam hidupnya.
sama hal nya seperti kita yg sengaja melupakan seseorang yg telah kita kenal, yg telah baik kepada kita oleh karena kita sudah tidak merasakan kebaikanya.
ketika kita sedang berjalan,tanpa sengaja kita melihat sebuah pohon, ya .... sebut saja itu pohon mangga misalnya. pohon mangga yg berbuah lebat.
coba perhatikan apa yg saat itu kita lihat, dan apa yg saat itu ada di pikiran kita,
bukankah kita melihat buah mangga yg segar-segar, dan yg ada di pikiran kita tentu membayangkan rasa nikmat dari mangga itu jika kita makan. rasa ingin memiliki nya.
begitulah filosofi nya jika dalam kehidupan kita sering melihat seseorang dari apa yg di milikinya. ya.... bisa jadi itu adalah teman,saudara atau kerabat kita.,atau orang lain yg memiliki sifat baik suka membantu / menolong . sebut saja seorang yg dermawan misalnya.
ketika kita melihat seseorang yg dermawan, kita sering melihat kedermawananya .kita sering melihat seseorang itu dari apa yg dimilikinya. kita sering menyanjung,mengagumi seakan berharap mendapat sebagian dari apa yg di milikinya. ya .... seperti kita melihat pohon mangga yg berbuah lebat itu.
lalu bagaimana jika apa yg kita lihat adalah pohon mangga yg masih berbuah pentil...? ( berbuah kecil dan belum dapat di makan ). tentu yg ada di pikiran kita adalah datang kembali beberapa hari lagi, serta membayangkan buah yg pentil itu telah bertumbuh besar hingga dapat di makan. ya.... sama halnya dengan apa yg sering kita lihat pada seseorang yg suka berjanji. ya sebut saja anggota DPR atau PRESIDEN misalnya.
kita sering mengharapkan janji yg di katakan baik untuk kita itu dapat terpenuhi, oleh karena itu kita sering menuntut ,dan kembali mempertanyakan di kemudian hari apabila janji itu belum terlaksana.
lalu bagaimana jika apa yg kita lihat itu adalah pohon yg tak berbuah, atau yg dulunya berbuah kini tak berbuah....? jika kita melihat pohon mangga yg tak berbuah tentu kita segera meninggalkanya setelah kita tahu buah mangga yg kita cari tidak kita temukan di sana. sama halnya dengan sifat materialistis pada manusia, dimana ada seseorang yg hanya mencari materi dari setiap orang yg dikenalnya. dimana jika orang itu tidak memiliki sesuatu seperti apa yg di inginkan nya, maka dia akan segera meninggalkanya.
namun bagaimana jika apa yg kita lihat itu adalah pohon mangga yg di mana dulu dia adalah pohon yg berbuah lebat dan sekarang kering dan tak berbuah....?
seperti pepatah di atas "jangan hanya melihat buahnya tapi ingatlah pohonya"
jika kita tergolong orang yg ingat pohon, tentu kita akan merawat dan menjaga pohon itu, dan kita tidak akan meninggalkanya.
dimana dalam kehidupan dapat dicontohkan seperti sifat yg setia, sifat yg baik. dimana kita akan selalu mengingat dan tidak akan meninggalkan orang yg telah baik kepada kita meski kita telah jarang merasakan kebaikanya. dimana kita akan selalu ingat dan tidak melupakan orang tua kita apabila kita sudah meraih sukses.
namun jika kita tergolong orang yg hanya melihat buah, tentu kita akan meninggalkan pohon mangga itu begitu saja. sama hal nya seperti sifat seorang anak yg durhaka yg sengaja melupakan orang tua nya ketika sudah merasakan sukses dalam hidupnya.
sama hal nya seperti kita yg sengaja melupakan seseorang yg telah kita kenal, yg telah baik kepada kita oleh karena kita sudah tidak merasakan kebaikanya.
Wednesday, February 12, 2014
" BAYANG-BAYANG "
" dimanakah tuhan ?"
" seperti apakah tuhan itu?"
" bagaimana aku bisa dekat dengan tuhan?"
sebuah pertanyaan yg tidak bisa di wujudkan dengan sebuah logika. namun bisa di wujudkan dengan perumpamaan-perumpamaan karena dalam hal ini hanya masalah keyakinan.
bayang bayang , "ada apa dengan bayang-bayang?" sebagaimana dalam al-quran telah di jelaskan bahwa tuhan itu dekat,lebih dekat dari pada urat nadi kita,dan dimanapun kita menghadap. dan dia juga mengajarkan melalui perantara kalam atau ayat,dimana yg ada di bumi dan alam semesta adalah ayat, begitupun dengan manusia itu sendiri.
melihat bayang bayang menggambarkan sebuah filosofi tentang dimana tuhan,seperti apa,dan bagaimana kita dekat.
1. mendekatlah pada cahaya maka ia dekat denganmu
cahaya adalah simbol dari kebaikan, jika kita berjalan menuju suatu cahaya dan mendekatinya,"apa yg terjadi pada bayang bayang?" maka bayang bayang semakin dekat dengan tubuh kita.
sama hal nya jika kita senantiasa berjalan dalam kebaikan/berbuat kebaikan, tuhan akan mendekat kepada kita.
kita tidak bisa dekat dengan tuhan tanpa tuhan sendiri yg mendekati kita, sama dengan bayang bayang, kita tidak bisa mendekati bayang-bayang, tanpa bayang bayang itu sendiri yg mendekati tubuh kita. kita hanya bisa mendekat pada cahaya maka bayang-bayang akan mendekati kita.
seperti rukun ikhsan bahwa "menyembahlah kepada alloh seakan akan engkau melihat nya dan jika tidak bisa seperti melihat alloh, maka dia lah yg melihat kita" sesungguhnya tuhan melihat apa yg kita kerjakan.
2. menyatulah dengan cahaya maka ia akan menyatu denganmu
jika kita berada tepat pada titik fokus cahaya itu, "apa yg terjadi pada bayang-bayang?" maka bayang-bayang itu tidaklah tampak,karena dia berada tepat di bawah kaki kita dengan kata lain bayang-bayang seperti bersatu dengan tubuh kita.
sama halnya jika dalam hati kita telah tertanam kebaikan,dan kita telah bersatu dengan kebaikan itu, sehingga apapun yg kita lakukan hanya untuk kebaikan, maka seperti yg tertulis dalam al-quran bahwa tuhan bersemayam dalam hati manusia. atau sering dikenal dengan "manunggaling kawula gusti"
3. jika engkau telah memiliki cahaya maka engkau dapat menyatu dalam kegelapan
"jika kita berada dalam ruang yg gelap gulita ,tak ada satu pun cahaya bisakah kita melihat tubuh kita sendiri?" tentulah tidak bisa.
"bagaimana jika kita tunggu untuk beberapa saat?" lalu "apa yg terjadi?" kita dapat melihat tubuh kita sendiri seperti kita melihat bayang bayang.
"bagaimana kita bisa melihat sedang kita berada pada ruang yg di dalamnya tidak ada satu pun cahaya?"
bukankah kita telah bersatu dan memiliki cahaya itu sendiri,dengan kata lain kita lah cahaya itu. sehingga kita dapat bersatu dengan kegelapan dan melihat diri kita seperti kita melihat bayang-bayang.
sama hal nya dengan bunyi rukun ikhsan diatas, kita seakan akan melihat alloh.
4. jika kau berpaling dari cahaya, maka bayang-bayang seperti menjauh darimu, namun dia tak pernah meninggalkanmu
seperti jika kita dalam menjalani kehidupan sering berpaling dari kebaikan, maka tuhan pun seperti jauh dari kita. namun tuhan tidak pernah meninggalkan kita .seperti bayang-bayang tidak pernah meninggalkan kita. dia maha pengasih dan penyayang yg selalu menerima tobat
" dimanakah tuhan ?"
" seperti apakah tuhan itu?"
" bagaimana aku bisa dekat dengan tuhan?"
sebuah pertanyaan yg tidak bisa di wujudkan dengan sebuah logika. namun bisa di wujudkan dengan perumpamaan-perumpamaan karena dalam hal ini hanya masalah keyakinan.
bayang bayang , "ada apa dengan bayang-bayang?" sebagaimana dalam al-quran telah di jelaskan bahwa tuhan itu dekat,lebih dekat dari pada urat nadi kita,dan dimanapun kita menghadap. dan dia juga mengajarkan melalui perantara kalam atau ayat,dimana yg ada di bumi dan alam semesta adalah ayat, begitupun dengan manusia itu sendiri.
melihat bayang bayang menggambarkan sebuah filosofi tentang dimana tuhan,seperti apa,dan bagaimana kita dekat.
1. mendekatlah pada cahaya maka ia dekat denganmu
cahaya adalah simbol dari kebaikan, jika kita berjalan menuju suatu cahaya dan mendekatinya,"apa yg terjadi pada bayang bayang?" maka bayang bayang semakin dekat dengan tubuh kita.
sama hal nya jika kita senantiasa berjalan dalam kebaikan/berbuat kebaikan, tuhan akan mendekat kepada kita.
kita tidak bisa dekat dengan tuhan tanpa tuhan sendiri yg mendekati kita, sama dengan bayang bayang, kita tidak bisa mendekati bayang-bayang, tanpa bayang bayang itu sendiri yg mendekati tubuh kita. kita hanya bisa mendekat pada cahaya maka bayang-bayang akan mendekati kita.
seperti rukun ikhsan bahwa "menyembahlah kepada alloh seakan akan engkau melihat nya dan jika tidak bisa seperti melihat alloh, maka dia lah yg melihat kita" sesungguhnya tuhan melihat apa yg kita kerjakan.
2. menyatulah dengan cahaya maka ia akan menyatu denganmu
jika kita berada tepat pada titik fokus cahaya itu, "apa yg terjadi pada bayang-bayang?" maka bayang-bayang itu tidaklah tampak,karena dia berada tepat di bawah kaki kita dengan kata lain bayang-bayang seperti bersatu dengan tubuh kita.
sama halnya jika dalam hati kita telah tertanam kebaikan,dan kita telah bersatu dengan kebaikan itu, sehingga apapun yg kita lakukan hanya untuk kebaikan, maka seperti yg tertulis dalam al-quran bahwa tuhan bersemayam dalam hati manusia. atau sering dikenal dengan "manunggaling kawula gusti"
3. jika engkau telah memiliki cahaya maka engkau dapat menyatu dalam kegelapan
"jika kita berada dalam ruang yg gelap gulita ,tak ada satu pun cahaya bisakah kita melihat tubuh kita sendiri?" tentulah tidak bisa.
"bagaimana jika kita tunggu untuk beberapa saat?" lalu "apa yg terjadi?" kita dapat melihat tubuh kita sendiri seperti kita melihat bayang bayang.
"bagaimana kita bisa melihat sedang kita berada pada ruang yg di dalamnya tidak ada satu pun cahaya?"
bukankah kita telah bersatu dan memiliki cahaya itu sendiri,dengan kata lain kita lah cahaya itu. sehingga kita dapat bersatu dengan kegelapan dan melihat diri kita seperti kita melihat bayang-bayang.
sama hal nya dengan bunyi rukun ikhsan diatas, kita seakan akan melihat alloh.
4. jika kau berpaling dari cahaya, maka bayang-bayang seperti menjauh darimu, namun dia tak pernah meninggalkanmu
seperti jika kita dalam menjalani kehidupan sering berpaling dari kebaikan, maka tuhan pun seperti jauh dari kita. namun tuhan tidak pernah meninggalkan kita .seperti bayang-bayang tidak pernah meninggalkan kita. dia maha pengasih dan penyayang yg selalu menerima tobat
" WAYANG DAN DALANG "
sebuah pertunjukan yg menceritahkan sebuah kisah-kisah yg terjadi pada masa lampau.dimana cerita yg di bawakan adalah benar adanya. dimana di sela-sela cerita ada pesan-pesan moral yg disampaikan,tentang prilaku dalam kehidupan manusia. lalu apa filosofi yg penting dalam kehidupan?
disini ada 3 unsur pokok penting dalam terciptanya sebuah pentas pewayangan. yg pertama adalah cerita ,kedua adalah wayang dan yg ketiga adalah dalang.
ketiga tiganya adalah suatu rangkaian yg saling melengkapi,yg tidak dapat di pisahkan. jika tidak ada satu saja maka pementasan itu tidak akan terjadi.
seorang dalang ketika memainkan wayang mengandung filosofi yg menggambarkan tentang peran atau hubungan antara manusia dengan tuhan-NYA, antara istri dengan suaminya, antara anggota dengan ketuanya, antara murid dengan gurunya, dan antara rakyat dengan pemimpinya (presiden).
1. cerita :
"cerita dalam pewayangan yg di bawakan oleh seorang dalang itu, apa cerita itu sudah ada sebelumnya? atau belum ada sehingga harus di buat terlebih dahulu" maksudnya sudah terjadi apa belum terjadi....
dalang membawakan cerita-cerita atau kejadian-kejadian yg telah terjadi pada masa itu.
2. wayang :
wayang harus berbicara dan bergerak sesuai cerita yg ada. "lalu apa wayang di sini bisa berbicara dan bergerak sendiri tanpa dalang?" jika di filosofikan seperti wayang memohon kepada dalang untuk menggerakanya sesuai dengan cerita yg ada. memohon kepada dalang bukan memerintah dalang.
yaitu seperti manusia yg berdoa/memohon petunjuk kepada tuhan-NYA, agar mendapat bimbingan di setiap prilakunya.
seperti seorang istri yg memohon dan bertanya pada suaminya ketika menginginkan sesuatu.
seperti para anggota yg menyuarakan pendapat-pendapatnya,
seperti seorang murid yg ingin menimba ilmu kepada gurunya.
seperti rakyat yg menginginkan kesejahteraan dan keadilan pada pemimpinya.
3. dalang :
dalam konteks nya dalang yg menggerakkan wayang. namun jika di perhatikan bukan dalang yg menggerakkan wayang, tapi wayang lah yg menggerakkan dalang. dengan kata lain dalang digerakkan oleh wayang. "mengapa demikian?" jika melihat dari peran cerita dan peran wayang maka peran dalang sendiri di filosofikan seperti rela memberikan/melakukan sesuatu yg di mohonkan oleh wayang.
rela memberikan/melakukan sesuatu yg di mohonkan sangatlah berbeda dengan rela di perintah untuk memberikan/melakukan sesuatu itu.
yaitu seperti tuhan yg memberikan rahmat kepada manusia yg tunduk dan sujud .
seperti seorang suami yg rela membahagiakan istrinya
seperti seorang ketua yg rela menyaring pendapat-pendapat dari para anggotanya
seperti seorang guru yg rela menuntun muridnya agar selalu dlm jalan kebenaran
seperti seorang pemimpin (presiden) yg rela melakukan segalanya untuk rakyat,dan mengabdi untuk rakyat.
semoga dari filosofi di atas kita menjadi tau, kita berperan menjadi apa dalam kehidupan ini. walaupun kita tau bahwa sesungguhnya peran dalang lah yg paling mulia.sebagaimana peran tuhan yg tak dapat di ubah.
sebuah pertunjukan yg menceritahkan sebuah kisah-kisah yg terjadi pada masa lampau.dimana cerita yg di bawakan adalah benar adanya. dimana di sela-sela cerita ada pesan-pesan moral yg disampaikan,tentang prilaku dalam kehidupan manusia. lalu apa filosofi yg penting dalam kehidupan?
disini ada 3 unsur pokok penting dalam terciptanya sebuah pentas pewayangan. yg pertama adalah cerita ,kedua adalah wayang dan yg ketiga adalah dalang.
ketiga tiganya adalah suatu rangkaian yg saling melengkapi,yg tidak dapat di pisahkan. jika tidak ada satu saja maka pementasan itu tidak akan terjadi.
seorang dalang ketika memainkan wayang mengandung filosofi yg menggambarkan tentang peran atau hubungan antara manusia dengan tuhan-NYA, antara istri dengan suaminya, antara anggota dengan ketuanya, antara murid dengan gurunya, dan antara rakyat dengan pemimpinya (presiden).
1. cerita :
"cerita dalam pewayangan yg di bawakan oleh seorang dalang itu, apa cerita itu sudah ada sebelumnya? atau belum ada sehingga harus di buat terlebih dahulu" maksudnya sudah terjadi apa belum terjadi....
dalang membawakan cerita-cerita atau kejadian-kejadian yg telah terjadi pada masa itu.
2. wayang :
wayang harus berbicara dan bergerak sesuai cerita yg ada. "lalu apa wayang di sini bisa berbicara dan bergerak sendiri tanpa dalang?" jika di filosofikan seperti wayang memohon kepada dalang untuk menggerakanya sesuai dengan cerita yg ada. memohon kepada dalang bukan memerintah dalang.
yaitu seperti manusia yg berdoa/memohon petunjuk kepada tuhan-NYA, agar mendapat bimbingan di setiap prilakunya.
seperti seorang istri yg memohon dan bertanya pada suaminya ketika menginginkan sesuatu.
seperti para anggota yg menyuarakan pendapat-pendapatnya,
seperti seorang murid yg ingin menimba ilmu kepada gurunya.
seperti rakyat yg menginginkan kesejahteraan dan keadilan pada pemimpinya.
3. dalang :
dalam konteks nya dalang yg menggerakkan wayang. namun jika di perhatikan bukan dalang yg menggerakkan wayang, tapi wayang lah yg menggerakkan dalang. dengan kata lain dalang digerakkan oleh wayang. "mengapa demikian?" jika melihat dari peran cerita dan peran wayang maka peran dalang sendiri di filosofikan seperti rela memberikan/melakukan sesuatu yg di mohonkan oleh wayang.
rela memberikan/melakukan sesuatu yg di mohonkan sangatlah berbeda dengan rela di perintah untuk memberikan/melakukan sesuatu itu.
yaitu seperti tuhan yg memberikan rahmat kepada manusia yg tunduk dan sujud .
seperti seorang suami yg rela membahagiakan istrinya
seperti seorang ketua yg rela menyaring pendapat-pendapat dari para anggotanya
seperti seorang guru yg rela menuntun muridnya agar selalu dlm jalan kebenaran
seperti seorang pemimpin (presiden) yg rela melakukan segalanya untuk rakyat,dan mengabdi untuk rakyat.
semoga dari filosofi di atas kita menjadi tau, kita berperan menjadi apa dalam kehidupan ini. walaupun kita tau bahwa sesungguhnya peran dalang lah yg paling mulia.sebagaimana peran tuhan yg tak dapat di ubah.
Subscribe to:
Posts (Atom)